Cari Blog Ini

Minggu, 06 April 2014

Kepala Janin Tertinggal saat Melakukan Aborsi

Kisah cinta pasangan kekasih yang masih tercatat sebagai mahasiswa Akademi Maritim Cilacap, MK (19) dan RH (20), berakhir di balik jeruji besi. Sebab mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan aborsi mengerikan itu.

Mereka berdua nekat melakukan aborsi janin berusia 5 bulan dari hasil hubungan gelap sepasang kekasih ini. Ironisnya, kepala janin tertinggal dalam rahim RH. Dari pengakuan RH dan MK, keduanya memang berniat melakukan aborsi.

Kepala UPT Puskesmas Kroya dr Pujianto Basuki mengatakan, Senin pagi sekitar pukul 05.00 WIB, kedua pelaku datang ke Puskesmas karena RH mengalami pendarahan.

"Yang kami tahu, pagi itu ada pasien yang menderita pendarahan hebat," kata Kepala UPT Puskesmas Kroya Dr Pujianto Basuki saat dihubungi, Jumat (4/4).

Melihat pasien pendarahan, pihaknya langsung melakukan pertolongan lantaran saat itu RH dalam kondisi kritis. Dari keterangan petugas di Puskesmas, saat RH datang sudah terlihat tali pusarnya keluar dari rahim.

Setelah dilakukan pemeriksaan secara lengkap ternyata di dalam (perut) hanya kepala bayi saja. "Sempat ditanya oleh bidan, kenapa hanya ada kepala dan dimana badan dan kaki, RH menjawab ditarik sama suaminya," katanya.

MK pun diminta untuk mengambil kepala janin, agar bisa disambung dengan cara dijahit. Sehingga janin seberat 0,5 kg dan berjenis kelamin perempuan itu bisa dikuburkan. "Saat itu, kami baru tahu jika mereka bukan suami istri setelah saudaranya datang kemari," katanya.

Melihat adanya kejanggalan dalam kasus tersebut, pihak kepolisian resor Cilacap kemudian mengamankan MK.

"Sejak mulai mengetahui belum datang bulan. Kita berdua ada niat untuk menggugurkan," kata HR dihadapan penyidik Polsek Kroya, Cilacap, Sabtu (5/4/2014).

Menurut dia, setelah mengetahui dirinya tidak kunjung datang bulan. Dirinya langsung membeli alat tes kehamilan. Namun dirinya tidak mengetahui hasilnya hingga akhirnya MK dan HR memeriksakan kandungannya ke dokter setempat.

"Pas di tespack hasilnya antara positif dan negatif. Tapi setelah diperiksa ke dokter baru tahu kalau saya hamil," jelas HR.

Setelah mengetahui hasilnya. HR kemudian mengaku sering mengkonsumsi makanan dan minuman untuk menggugurkan kandungannyadan memijat-mijat perut agar si janin cepat keluar.

"Makan nanas muda dan minum sprit setiap hari, sambil perutnya dipijit-pijit sendiri biar cepet keluar. Itu saya lakukan berulang kali hingga akhirnya keluar," ujarnya.

Keduanya yang masih berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Cilacap Jawa Tengah itu mengaku menggugurkan karena malu hamil di luar nikah

"Alasannya karena kita malu masih sekolah dan belum siap untuk punya anak," kisah HR.

Dia mengungkapkan jika dirinya memang belum menikah dan belum siap untuk mempunyai anak. Dirinya pun mengaku baru pertama kali melakukan hubungan dengan MK dan melakukan aborsi.

"Ini baru pertama kali berhubungan dan melakukan aborsi," ungkap HR yang terus tertunduk dihadapan penyidik.


Terimakasih sudah membaca artikel saya, agar kita semua tahu kehidupan mana yang baik dan buruk. Semua itu bisa menjadi pelajaran untuk kita. Jaga diri kita, dan anak-anak kita.

Salam Sejahtera,

Sumber: DETIK dan MERDEKA